A. LATAR BELAKANG
Kenaikan
harga BBM di pasar dunia sangat berpengaruh bagi Indonesia. Di masa
lalu, kenaikan harga BBM di pasar internasional dianggap sangat
menguntungkan karena Indonesia masih berada pada posisi “net exporter”
minyak bumi yang besar.
B. PERUMUSAN MASALAH
sejak
10 tahun terakhir produksi minyak mentah Indonesia menurun terus, dari
sekitar 1,5 juta barrel/hari pada tahun 1997 menjadi hanya 910 ribu
barrel/hari pada tahun 2007. Selanjutnya, karena tingkat konsumsi selalu
naik, maka Indonesia mengalami defisit yang bertambah besar. Keadaan
makin memprihatinkan karena kapasitas pengilangan minyak tak juga
bertambah, sehingga defisit perdagangan BBM makin melonjak. Pada tahun
2002 defisit perdagangan BBM baru 2 miliar dollar AS, lalu naik lebih
dua kali lipat menjadi 4,2 miliar dollar AS, dan melonjak lebih tajam
lagi menjadi 9,8 miliar dollar AS pada tahun 2007. Sebagai gambaran,
ekspor dan impor BBM tahun 2007 masing-masing adalah adalah 2,9 miliar
dollar AS dan 12,7 miliar dollar AS. Seandainya negara-negara yang
tergabung dalam OPEC dapat meningkatkan pasokannya sekitar 5% bila
dibandingkan dengan pasokan tahun 2007, kenaikan harga minyak yang
meroket tampaknya dapat diredam.
C. TUJUAN MASALAH
Beberapa
waktu yang lalu Pemerintah bersama DPR telah melakukan revisi terhadap
APBN. Asumsi harga minyak sepanjang tahun 2008 (rata-rata) telah
dinaikkan dari US$ 60 per barrel menjadi US$ 95,0 per barrel. Lifting
minyak Indonesia diperkirakan turun dari 1,034 juta barrel/hari menjadi
927 ribu barrel/hari. Namun, tidak lama setelah APBN-P disetujui oleh
DPR harga minyak dunia meningkat dengan pesat sehingga Asumsi harga
minyak US 95 per barrel tidak realistis lagi dan membutuhkan
penyesuaian. Untuk menyesuaikan dengan kecenderungan yang terjadi
pemerintah tidak akan mampu lagi memberi tambahan subsidi, sehingga
pilihan yang tersedia antara lain adalah menaikkan harga BBM.
BAB II
ISI
A. Kenaikan BBM
Bahan
Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan sangat vital dalam
semua aktifitas ekonomi. Dampak langsung perubahan harga minyak ini adalah
perubahan-perubahan biaya operasional yang mengakibatkan tingkat keuntungan
kegiatan investasi langsung terkoreksi. Secara sederhana tujuan investasi
adalah untuk maksimisasi kemakmuran melalui maksimisasi keuntungan, dan
investor selalu berusaha mananamkan dana pada investasi portofolio yang efisien
dan relatif aman.
Kenaikan
harga BBM bukan saja memperbesar beban masyarakat kecil pada umumnya tetapi
juga bagi dunia usaha pada khususnya. Hal ini dikarenakan terjadi kenaikan pada
pos-pos biaya produksi sehingga meningkatkan biaya secara keseluruhan dan
mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi yang akhirnya akan menaikkan harga
jual produk. Multiple efek dari kenaikan BBM ini antara lain meningkatkan biaya
overhead pabrik karena naiknya biaya bahan baku, ongkos angkut ditambah pula
tuntutan dari karyawan untuk menaikkan upah yang pada akhirnya keuntungan perusahaan
menjadi semakin kecil. Di lain pihak dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
tersebut akan memperberat beban hidup masyarakat yang pada akhirnya akan
menurunkan daya beli masyarakat secara keseluruhan. Turunnya daya beli
masyarakat mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi banyak
perusahaan sehingga secara keseluruhan akan menurunkan penjualan yang pada
akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan.
Kenaikan
BBM Sumbang Inflasi 2,4 Persen
Bank Indonesia
memperkirakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan sebesar
Rp 1.500 per liter akan menambah inflasi sekitar 2,3 - 2,4 persen pada tahun
ini."Untuk kenaikan Rp1.500 per liter inflasi akan bertambah sekitar 2,3 -
2,4 persen, ini karena inflasi kita agak menurun belakangan ini," kata
Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah di Jakarta, Jumat
(2/3).Menurutnya, dampak inflasi itu sudah termasuk tambahan inflasi lanjutan
dari kenaikan harga-harga akibat kenaikan harga BBM seperti naiknya biaya
transportasi dan harga barang-barang.Dampak "second round" itu,
lanjut Halim, diperkirakan akan lebih rendah karena berbagai kebijakan yang
telah dijalankan Pemerintah dan BI."Dengan kerja sama BI dan pemerintah
diharapkan itu bisa lebih rendah dan 2013 inflasi akan kembali normal,"
katanya.
Halim mengatakan,
inflasi belakangan ini akan lebih cepat kembali normal karena sudah lebih
baiknya distribusi barang dan beragamnya jenis barang yang ditawarkan ke
masyarakat. "Persistensi inflasi kita sudah semakin baik, ini merupakan
cerminan berbagai faktor, suplai respon yang lebh baik, kebijakan pengadaan
yang lbh baik, serta jenis dan barang yang lebih bervariasi," katanya.
Menurut Halim, dengan
jumlah dan jenis barang yang lebih bervariasi kemampuan produsen untuk
mengendalikan harga tidak seperti dulu karena banyaknya persaingan. Pemerintah
mengajukan dua opsi untuk mengurangi anggaran subsidi BBM yaitu dengan
menaikkan harga BBM sebesar Rp1.500 per liter dan pemberian subsidi tetap
sebesar Rp 2.000 per liter.
KESIMPULAN
Pembatasan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi di Jawa dan Bali yang mulai berlaku April 2012. Tidak
tersedianya sarana transportasi publik yang memadai akan semakin
memacetkan Jakarta. Pasalnya, pengguna mobil akan beramai-ramai beralih
menggunakan sepeda motor yang masih dapat mengonsumsi premium
bersubsidi.
Pembatasan
BBM subsidi adalah suatu keharusan mengingat subsidi merupakan beban
negara. Kondisi itu seiring dengan tren kenaikan harga dan volume
konsumsi minyak. Bila tidak segera dibatasi, 15 persen anggaran negara
bisa masuk subsidi energi semua
Karena
itu, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat menetapkan konsumsi
bahan bakar harus ditekan ke level 37,8 juta kiloliter dalam anggaran
2012, tentunya dengan pembatasan konsumsi BBM. Sayangnya, sebagian dana
hasil pembatasan ini masuk dalam cadangan risiko fiskal yang bisa
dipakai sewaktu-waktu, termasuk bila terjadi lonjakan konsumsi BBM.
Kenaikan harga BBM
selalu disertai dengan kenaikan harga-harga kebutuhan yang lain, karena BBM
merupakan faktor bahan baku yang utama bagi sektor industri. Sehingga dampak
kenaikan harga BBM pasti akan sangat dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya
masyarakat kecil. Jadi, bagi kita orang awam atau masyarakat jangan menilai
pemerintah secara negatif, tetapi di lihat dari dua sisi pemerintah berusaha
untuk dapat menangani kenaikkan harga minyak dunia dengan Pembatasan subsidi
BBM tersebut.
Solusi bagi pemerintah
adalah, harus mengadakan sosialisasi bagi masyarakat Indonesia agar mengerti
dengan keadaan yang terjadi sekarang ini agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Memang secara bagian tertentu ada yang merasa di rugikan melalui keputusan
pemerintah tentang Pembatasan Subsidi BBM, Di satu sisi Sektor Saham dan
Perdagangan akan menurun tingkat produktivitasnya dan akan mempengaruhi keseimbangan
perekonomian di Indonesia.SUMBER :
http://www.tribunnews.com/2012/03/24/pemerintah-tegaskan-kenaikan-harga-bbm-demi-apbn