Senin, 26 Maret 2012

kenaikan dan pembatasan bbm


A. LATAR BELAKANG
Kenaikan harga BBM di pasar dunia sangat berpengaruh bagi Indonesia. Di masa lalu, kenaikan harga BBM di pasar internasional dianggap sangat menguntungkan karena Indonesia masih berada pada posisi “net exporter” minyak bumi yang besar.
B. PERUMUSAN MASALAH
sejak 10 tahun terakhir produksi minyak mentah Indonesia menurun terus, dari sekitar 1,5 juta barrel/hari pada tahun 1997 menjadi hanya 910 ribu barrel/hari pada tahun 2007. Selanjutnya, karena tingkat konsumsi selalu naik, maka Indonesia mengalami defisit yang bertambah besar. Keadaan makin memprihatinkan karena kapasitas pengilangan minyak tak juga bertambah, sehingga defisit perdagangan BBM makin melonjak. Pada tahun 2002 defisit perdagangan BBM baru 2 miliar dollar AS, lalu naik lebih dua kali lipat menjadi 4,2 miliar dollar AS, dan melonjak lebih tajam lagi menjadi 9,8 miliar dollar AS pada tahun 2007. Sebagai gambaran, ekspor dan impor BBM tahun 2007 masing-masing adalah adalah 2,9 miliar dollar AS dan 12,7 miliar dollar AS. Seandainya negara-negara yang tergabung dalam OPEC dapat meningkatkan pasokannya sekitar 5% bila dibandingkan dengan pasokan tahun 2007, kenaikan harga minyak yang meroket tampaknya dapat diredam.
C. TUJUAN MASALAH
Beberapa waktu yang lalu Pemerintah bersama DPR telah melakukan revisi terhadap APBN. Asumsi harga minyak sepanjang tahun 2008 (rata-rata) telah dinaikkan dari US$ 60 per barrel menjadi US$ 95,0 per barrel. Lifting minyak Indonesia diperkirakan turun dari 1,034 juta barrel/hari menjadi 927 ribu barrel/hari. Namun, tidak lama setelah APBN-P disetujui oleh DPR harga minyak dunia meningkat dengan pesat sehingga Asumsi harga minyak US 95 per barrel tidak realistis lagi dan membutuhkan penyesuaian. Untuk menyesuaikan dengan kecenderungan yang terjadi pemerintah tidak akan mampu lagi memberi tambahan subsidi, sehingga pilihan yang tersedia antara lain adalah menaikkan harga BBM.


BAB II
ISI
A. Kenaikan BBM
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan sangat vital dalam semua aktifitas ekonomi. Dampak langsung perubahan harga minyak ini adalah perubahan-perubahan biaya operasional yang mengakibatkan tingkat keuntungan kegiatan investasi langsung terkoreksi. Secara sederhana tujuan investasi adalah untuk maksimisasi kemakmuran melalui maksimisasi keuntungan, dan investor selalu berusaha mananamkan dana pada investasi portofolio yang efisien dan relatif aman.
Kenaikan harga BBM bukan saja memperbesar beban masyarakat kecil pada umumnya tetapi juga bagi dunia usaha pada khususnya. Hal ini dikarenakan terjadi kenaikan pada pos-pos biaya produksi sehingga meningkatkan biaya secara keseluruhan dan mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi yang akhirnya akan menaikkan harga jual produk. Multiple efek dari kenaikan BBM ini antara lain meningkatkan biaya overhead pabrik karena naiknya biaya bahan baku, ongkos angkut ditambah pula tuntutan dari karyawan untuk menaikkan upah yang pada akhirnya keuntungan perusahaan menjadi semakin kecil. Di lain pihak dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak tersebut akan memperberat beban hidup masyarakat yang pada akhirnya akan menurunkan daya beli masyarakat secara keseluruhan. Turunnya daya beli masyarakat mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi banyak perusahaan sehingga secara keseluruhan akan menurunkan penjualan yang pada akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan.
Kenaikan BBM Sumbang Inflasi 2,4 Persen 
Bank Indonesia memperkirakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan sebesar Rp 1.500 per liter akan menambah inflasi sekitar 2,3 - 2,4 persen pada tahun ini."Untuk kenaikan Rp1.500 per liter inflasi akan bertambah sekitar 2,3 - 2,4 persen, ini karena inflasi kita agak menurun belakangan ini," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah di Jakarta, Jumat (2/3).Menurutnya, dampak inflasi itu sudah termasuk tambahan inflasi lanjutan dari kenaikan harga-harga akibat kenaikan harga BBM seperti naiknya biaya transportasi dan harga barang-barang.Dampak "second round" itu, lanjut Halim, diperkirakan akan lebih rendah karena berbagai kebijakan yang telah dijalankan Pemerintah dan BI."Dengan kerja sama BI dan pemerintah diharapkan itu bisa lebih rendah dan 2013 inflasi akan kembali normal," katanya.
Halim mengatakan, inflasi belakangan ini akan lebih cepat kembali normal karena sudah lebih baiknya distribusi barang dan beragamnya jenis barang yang ditawarkan ke masyarakat. "Persistensi inflasi kita sudah semakin baik, ini merupakan cerminan berbagai faktor, suplai respon yang lebh baik, kebijakan pengadaan yang lbh baik, serta jenis dan barang yang lebih bervariasi," katanya.
Menurut Halim, dengan jumlah dan jenis barang yang lebih bervariasi kemampuan produsen untuk mengendalikan harga tidak seperti dulu karena banyaknya persaingan. Pemerintah mengajukan dua opsi untuk mengurangi anggaran subsidi BBM yaitu dengan menaikkan harga BBM sebesar Rp1.500 per liter dan pemberian subsidi tetap sebesar Rp 2.000 per liter.

KESIMPULAN
Pembatasan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi di Jawa dan Bali yang mulai berlaku April 2012. Tidak tersedianya sarana transportasi publik yang memadai akan semakin memacetkan Jakarta. Pasalnya, pengguna mobil akan beramai-ramai beralih menggunakan sepeda motor yang masih dapat mengonsumsi premium bersubsidi.
Pembatasan BBM subsidi adalah suatu keharusan mengingat subsidi merupakan beban negara. Kondisi itu seiring dengan tren kenaikan harga dan volume konsumsi minyak. Bila tidak segera dibatasi, 15 persen anggaran negara bisa masuk subsidi energi semua

Karena itu, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat menetapkan konsumsi bahan bakar harus ditekan ke level 37,8 juta kiloliter dalam anggaran 2012, tentunya dengan pembatasan konsumsi BBM. Sayangnya, sebagian dana hasil pembatasan ini masuk dalam cadangan risiko fiskal yang bisa dipakai sewaktu-waktu, termasuk bila terjadi lonjakan konsumsi BBM.

Kenaikan harga BBM selalu disertai dengan kenaikan harga-harga kebutuhan yang lain, karena BBM merupakan faktor bahan baku yang utama bagi sektor industri. Sehingga dampak kenaikan harga BBM pasti akan sangat dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat kecil. Jadi, bagi kita orang awam atau masyarakat jangan menilai pemerintah secara negatif, tetapi di lihat dari dua sisi pemerintah berusaha untuk dapat menangani kenaikkan harga minyak dunia dengan Pembatasan subsidi BBM tersebut.
Solusi bagi pemerintah adalah, harus mengadakan sosialisasi bagi masyarakat Indonesia agar mengerti dengan keadaan yang terjadi sekarang ini agar tidak terjadi kesalahpahaman. Memang secara bagian tertentu ada yang merasa di rugikan melalui keputusan pemerintah tentang Pembatasan Subsidi BBM, Di satu sisi Sektor Saham dan Perdagangan akan menurun tingkat produktivitasnya dan akan mempengaruhi keseimbangan perekonomian di Indonesia.


 SUMBER   :
http://www.tribunnews.com/2012/03/24/pemerintah-tegaskan-kenaikan-harga-bbm-demi-apbn